:)

Hai h-7 nambah umur hehe..

Pastinya mau buat postingan yang ngga jauh beda sama yang sebelumnya diposting. Masih berjubel dengan sejuta angan yang bodoh akan aku dan kamu yang...ya ngga bakal bisa jadi kita. Iyaiya aku memang bodoh masih memikirkan semuanya, seakan aku belum menemukan sebuah titik semu dari semua pertemuan bodoh ini.

       Apa kamu pikir aku tidak memikirkan hal ini? Mungkin bagimu singgah dan lenyap begitu saja diwanita lain sudah menjadi suatu hal yang sangat tidak mengagetkan bagimu. Tapi, pernahkah kamu berfikir tentang apa yang orang lain rasakan dari kelakuan kehebatanmu itu? Ke-karismatik-kan-mu itu ada bukan untuk kamu manfaatkan dengan melakukan hal yang bodoh lainnya. Nyatanya, aku dan kamu sama-sama bodoh. Tetapi aku lebih bodoh, menanti pisang dari pohon bambu. bodoh. ngertikan maksudnya?

Aku lelah.

Aku gundah.

Aku gulana.

Aku galau.

Aku rasa galau itu ada karena sebuah ketidakpastian sesuatu hal yang sangat berarti. Aku mencintaimu dengan caraku sendiri, dengan buruk dan baiknya diriku dimatamu. Aku menyayangimu dengan pikiranku sendiri. Dengan isyarat diriku sendiri. Dan tak lupa aku menyukaimu dengan seluruh syaraf perasa yang ada ditubuh ini. Semuanya tidak pernah berhenti sampai saat ini kutulis. Dan tidak lupa aku berharap semua rasa ini tuntas setelah aku mengetik ini semua. Lhoooo kamunya aja baca akukan ngga tau hehe :)

       "Jangan menunggu bila tak bisa nunggu untuk dapat jawaban, karena hati ini tak mudah dipaksa. Cinta butuh waktu untuk bisa kita rasakan." - Vierratale.

       Benerkan itu kamu banget? Iya aku sadar. Ttu kamu banget. Tapi bagi aku waktu sebulan kedekatan itu waktu yang cukup bagiku untuk mengenalmu dan waktu yang singkat bagimu untuk mengenalku hehe.

     Kamu dengan bangga memamerkan kemesraanmu dengan wanita lain dihadapanku. Tak nyata tapi bagiku itu cukup bagiku untuk membuktikan bahwa kamu tidak lebih bagaikan seorang kucing yang memakan kepala ayam buntung. Rakus dan bodoh, sudah tau mentah masih aja dimakan. Jelas-jelas masih bisa dimasak dulukan?